Jakarta-Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Rizka Andalucia mengungkapkan dengan pembelajaran dan upaya bersama selama tiga tahun terakhir, Indonesia telah bergerak menuju transisi dari pandemi menjadi endemi.
Saat ini Indonesia telah siap dan memiliki modalitas yang lengkap. Meskipun bukan berarti bebas dari virus COVID-19.
“Antara lain ketersediaan vaksin dalam negeri, ketersediaan obat terapeutik, dan ketersediaan alat kesehatan diagnostik COVID-19. Terbaru, obat antivirus oral bernama nirmatrelvir/ritonavir atau Paxlovid merupakan obat baru COVID-19 yang kini tersedia di Indonesia,” kata Rizka di Jakarta, Minggu (16/4/2023).
Lebih lanjut lagi ia menjelaskan, nirmatrelvir/ritonavir atau Paxlovid dinilai lebih efektif dalam proses penyembuhan pasien COVID-19, yang diberikan kepada pasien dewasa dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang dan berpotensi menjadi berat.
Sebanyak 24.096 dosis didonasikan untuk Indonesia oleh Pemerintah Amerika Serikat dan Australia. Paxlovid akan didistribusikan ke 34 provinsi, dengan tahap awal distribusi obat akan diprioritaskan kepada daerah yang sangat membutuhkan.
Saat ini, tes cepat antigen mandiri juga telah tersedia di Indonesia dan sudah mendapatkan izin edar dari Kemenkes, dengan sistem pelaporan melalui aplikasi SATUSEHAT.
Sejauh ini terjadi kenaikan kasus COVID-19 seiring dengan telah ditemukan dua kasus varian XBB.1.16 atau lebih dikenal dengan Arcturus di Indonesia.
“Diharapkan dengan dilakukan skrining mandiri dalam rangka deteksi dini COVID-19 dapat terlaksana dengan baik untuk Indonesia yang semakin sehat dan tangguh,” tutup Rizka. (Ina)
