Medan-Hari tanpa bayangan terjadi di Medan, Senin (13/9/2021) pukul 12.21 WIB. Para pejalan kaki dan pedagang melintas di depan Masjid Raya Medan. Namun, bayangannya tak tampak.
Memang, sulit membedakan visual bayangan benar-benar tak terlihat karena fenomena alam atau karena faktor mendung?
Namun, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Eridawati, membenarkan adanya fenomena tanpa bayangan di Kota Medan.
“Benar, fenomena ini terjadi saat matahari berada pas di atas kota Medan,” ujarnya.
Eridawati menuturkan, faktor cuaca seperti mendung bisa mengganggu untuk melihat fenomena hari tanpa bayangan ini.
“Membuktikannya memang butuh cahaya matahari. Sama juga seperti dengan pengamatan hilal. Ketika cuaca tidak bisa mendukung. Ya kita tidak bisa berbuat apa-apa,” tuturnya.
Tetapi, kata Eridawati, ada juga cara lain untuk membuktikan hari tanpa bayangan itu. “Jadi misalnya kita berdirikan saja spidol. Spidol saat tegak ada enggak bayangnya. Itu saja sebenarnya,” katanya.
Pada kesempatan itu, Eridawati juga menjelaskan bahwa secara ilmiah hari tanpa bayangan merupakan kulminasi atau transit fenomena matahari. Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
“Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat ‘menghilang’ karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayang,” tambahnya. (Mursal)