Free Porn
xbporn
Minggu, 8 Juni 2025
spot_img
spot_img
BerandaBeritaFajar Lase: Industri Berbasis Intelektual Ekonomi Kreatif Potensial Tumbuhkan Kesejahteraan Negara

Fajar Lase: Industri Berbasis Intelektual Ekonomi Kreatif Potensial Tumbuhkan Kesejahteraan Negara

Jakarta-Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Bidang Transformasi Digital Fajar B.S Lase menghadiri kegiatan Musyawarah Besar I & Seminar Nasional Pemuda Peduli Nias bertemakan “Pembangunan Kepulauan Nias untuk Indonesia Maju” sebagai pembicara, di Wisma Kemhan, Jakarta, Sabtu (5/8/2023).

Dalam pemaparannya, Fajar mengatakan perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini mendorong setiap SDM (Sumber Daya Manusia) tanah air untuk bisa lebih inovatif dan kreatif. Guna menumbuhkan tingkat kesejahteraan hingga pembangunan infrastruktur pada daerahnya masing-masing.

Menurutnya, salah satu upaya potensial yang bisa dilakukan oleh SDM nasional saat ini ialah dengan beralih menuju industri berbasis intelektual Ekonomi Kreatif (Ekraf). Mengingat Indonesia sendiri mempunyai kekayaan yang begitu besar baik dari segi alam, budaya sampai pariwisata.

“Kita jangan lupa bahwa kalau kita perhatikan industri-industri yang ada di seluruh dunia saat ini, bukannya bertambah tenaga kerjanya bukannya bertambah orang-orang yang direkrut. Tetapi produksi bisa naik 10x lipat namun (jumlah) pekerjanya bisa turun sampai 50%, karena kemajuan teknologi peran manusia (sudah) digantikan oleh mesin,” terang Fajar di hadapan para peserta.

Sebab, Fajar menerangkan bahwa dewasa ini sumber daya alam maupun industri konvensional bukan lagi dua aspek yang bisa menjadi acuan dalam membangun perekonomian maupun kesejahteraan suatu daerah atau negara.

“Bahwa masa sekarang ini masa yang kita tidak bisa mengandalkan sumber daya alam, masa yang tidak mungkin kita juga bergantung kepada industri. Maka kekayaan intelektual adalah bagian yang perlu ditangkap oleh pemerintah daerah dan juga diaspora, terutama terkait ekonomi kreatif,” tambahnya.

Indonesia, lanjutnya, memiliki banyak sekali klaster ekonomi kreatif potensial yang mampu mengangkat perekonomian negara. Sehingga bisa memperbaiki aspek kesejahteraan hingga pembangunan daerah nasional.

“Ada 16 klaster ekonomi kreatif yang ada di Indonesia, tetapi yang paling banyak 3 besar saat ini adalah kuliner, fesyen (pakaian), dan kriya (seni kerajinan tangan),” sebutnya.

Dengan memaksimalkan ketiga klaster ekonomi kreatif di atas, Fajar optimis setiap daerah di Indonesia terlebih Kepulauan Nias ke depannya mampu berkembang lebih baik lagi pada berbagai aspek.

“Nias pulau impian itu bisa tercapai, programnya sederhana yang penting bagaimana kita merumuskan sesuatu yang bisa kita lakukan,” tutup Fajar. (Faj)

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU