Jakarta-Anwar Abbas angkat bicara atas cuitan berbau SARA oleh Ferdinand Hutahaean, pada Selasa 4 Januari kemarin di twitter: Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menyesalkan cuitan berbau SARA (Suku Ras Agama dan Antar Golongan) dari bekas Politikus Partai Demokrat tersebut. Sebab, membuat kegaduhan kerukunan umat beragama di Indonesia.
“Saya mengimbau saudara Ferdinand Hutahaean secara rendah hati, meminta maaf kepada umat Islam. Agar pernyataannya tidak membuat gaduh negeri ini,” ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya Jumat, (7/1/2022).
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, juga mempertanyakan Ferdinand mencuit hal menyinggung kerukunan umat beragama. Padahal, Ferdinand Hutahaen sangat menghargai perbedaan.
“Tetapi mengapa hal ini dia langgar dan lakukan sendiri ya? Sehingga hal ini tentu saja akan sangat menyakiti hati umat islam,” ucapnya.
Anwar mengimbau kembali cuitan berbau SARA Ferdinand itu. Supaya, ia meminta maaf kepada umat Islam. Biar tidak terjadi kegaduhan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Sementara itu, Ferdinand Hutahaean akhirnya mengkarifikasi atas cuitannya terkait berbau SARA, pada Selasa 4 Januari kemarin. Ia menuliskan cuit beserta video klarifikasinya di twitter, Rabu (5/1/2022) sebagai berikut:
Klarifikasi atas cuitan saya yg kemudian viral, semoga semua bisa paham.
Bahwa sesungguhnya itu dialog antara pikiran dan hati saya yg sedang down. Bukan untuk menyasar kelompok tertentu, orang tertentu dan agama tertentu.
Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.
Terimakasih pic.twitter.com/a3laHEKU9I— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 5, 2022
Klarifikasi atas cuitan saya yg kemudian viral, semoga semua bisa paham.
Bahwa sesungguhnya itu dialog antara pikiran dan hati saya yg sedang down. Bukan untuk menyasar kelompok tertentu, orang tertentu dan agama tertentu. Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Terimakasih. (Bram)