Free Porn
xbporn
Rabu, 12 Maret 2025
spot_img
spot_img
BerandaBeritaBorobudur Percontohan Balai Latihan Kerja Komunitas Sektor Pariwisata

Borobudur Percontohan Balai Latihan Kerja Komunitas Sektor Pariwisata

Semarang–Demi mendukung penyediaan pekerja terampil di sektor pariwisata. Kawasan Wisata Borobudur menjadi salah satu percontohan dalam pelaksanaan program Kementerian Ketenagakerjaan.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyebutkan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyiapkan program pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) dan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK).

“Kita siapkan BLK dan BLKK untuk menyiapkan SDM berkualitas dan meningkatkan kompetensi para pekerja di sektor pariwisata,” sebutnya Jumat (21/5/2021), saat Sosialisasi Program BLK Komunitas Bidang Pariwisata di sekitar lingkungan wisata Candi Borobudur.

Menteri Ida Fauziyah meneruskan, hal ini dilakukan untuk mendukung pengembangan 5 destinasi wisata super prioritas di Indonesia. Adapun program BLK Komunitas Bidang Pariwisata ini  tindaklanjut hasil dari Rakor Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi.

“Yang menyepakati bahwa Kementerian ketenagakerjaan memiliki tugas penting dalam penyiapan kompetensi SDM pekerja Pariwisata di Indonesia,” ungkapnya.

Jawa Tengah khususnya Kawasan wisata Borobudur, Menteri Ida melanjutkan, merupakan salah satu dari 5 destinasi wisata super prioritas yang menjadi fokus pembangunan bagi pemerintah. Mulai dari aspek infrastruktur, sarana fasilitas, maupun dari sektor pembangunan SDM.

“Oleh karena itu, kita jadikan kawasan Borobudur ini sebagai pilot project pengembangan destinasi wisata yang berkualitas serta dapat terus mempertahankan budaya, kearifan lokal, serta wisata berkesinambungan,” ungkap Ida Fauziyah.

Lebih lanjut, Kemnaker membangun BLK Komunitas yang tersebar di 6 lokasi penyangga destinasi wisata Borobudur. Yaitu meliputi Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Temanggung.

Semua BLK Komunitas diharapkan mampu membantu pemerintah dalam meningkatkan kompetensi SDM khususnya di sektor pariwisata. Lulusan program pelatihan di BLK Komunitas dapat segera terserap di dunia kerja secara massif. Sehingga pada akhirnya mampu menurunkan angka pengangguran serta memulihkan perekonomian Indonesia.

“Maka program pelatihan BLK Komunitas dibuat relevan dengan kebutuhan pasar kerja lokal, tanggap peluang dan potensi, kreatif dan inovatif, serta memperbanyak jejaring kerjasama dengan sektor industri,” ungkap Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.

“Kepada seluruh stakeholders baik pemerintah pusat maupun daerah, Instansi, dan Lembaga keagamaan, bisa terus bersinergi dan berkolaborasi untuk mengawal program BLK Komunitas di sektor pariwisata ini,” ujarnya lagi seraya berharap.

Sekadar informasi, bahwa BLK Komunitas salah satu terobosan masifikasi pelatihan vokasi. Oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas unit kerja Kemnaker. Sejak dirintis tahun 2017 hingga 2020, terdapat 2.127 lebih BLK Komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Kemnaker juga telah melakukan berbagai upaya percepatan dan pengembangan BLK Komunitas dan program pelatihan vokasinya sehingga saat ini menjadi 23 kejuruan.

Sementara itu, perwakilan Asosiasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Retno mengapresiasi kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Asosiasi PHRI juga mendukung kebijakan pemerintah memberdayakan lulusan BLK Komunitas di sektor pariwisata.

“Kita akan terus memberikan progress kolaborasi dan koordinasi yang selama ini telah dilakukan dengan Kemnaker,” tuturnya.

Kita juga siap menerima kerja sama program pemagangan dari Kemnaker untuk mendukung 5 destinasi wisata super prioritas,” tambahnya lagi. (Juan)

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU