Jakarta-Temuan 74% kasus TBC di Indonesia pada 2022 mendapat apresiasi dari dunia. Keberhasilan tersebut dicapai atas kolaborasi antar sektor dan juga memperkuat kerja sama dengan sektor swasta.
“Hal tersebut nampak pada tahun 2022, Indonesia berhasil menemukan 74% dari target estimasi kasus TBC yang dicapai dengan menggencarkan penemuan kasus aktif, kolaborasi public dan private, serta melakukan pendekatan multisektoral,” ucap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu.
Sebagai salah satu negara dengan beban tertinggi TBC kedua di dunia, Indonesia berkomitmen penuh untuk melakukan eliminasi TBC. “Indonesia telah didukung oleh banyak regulasi multisektoral dan terus akan meningkatkan surveilans TBC melalui pengembangan inovasi digital dan pemanfaatan teknologi terkini,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Indonesia juga menyatakan dukungan penuh nya terhadap agenda United Nation on High Level Meeting (UNHLM) on TB yang akan dilaksanakan pada September 2023, khususnya untuk memberikan pengobatan yang terbaik bagi orang dengan TBC melalui pengobatan yang lebih singkat, alat diagnosis yang lebih terjangkau, dan inovasi pencegahan yang lebih baik. (Ina)