Jakarta-Bawaslu mendukung upaya pelibatan dan kepeloporan pemuda terlibat dalam mewujudkan proses pemilu yang bersih dan berintegritas. Pasalnya, pada Pemilu 2024 tercatat 107 juta pemilih (halmpir 60%) berasal dari kalangan pemuda.
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menjelaskan tiga tantangan pelibatan kalangan muda terlibat aktif dalam proses pemilu. Tantangan pertama menurutnya, pemuda masih banyak merasa apatis dan apolitis sementara pemilu masih dianggap domain elit atau kelompok tua.
“Imbasnya anak muda sering kali dijadikan objek politik ketimbang bersama-sama diajak merumuskan gagasan flatporm figur kandidat. Kita perlu mendorong mereka tak lagi apatis dan apolitis sehingga mereka ikut terlibat,” tuturnya saat menjadi narasumber dalam diskusi daring (dalam jaringan) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Rabu (31/5/2023).
Tantangan kedua adalah pemuda tidak dilibatkan sejak dalam perumusan regulasi kepemiluan. Adapun tantangan ketiga, pemuda dan mahasiswa memiliki gagasan kaya, tetapi belum mampu menggerakkan jaringannya untuk melawan praktik unfairnes seperti politik uang, politisasi SARA, mobilisasi birokrat, atau penyelenggaraan etik penyelenggara pemilu.
“Anak muda perlu didorong menjadi pemantik dalam kelompok strategis yang menjadi peserta pemilu dengan mengkampanyekan gagasan baru dalam mendukung pemilu bersih dan berintegritas,” tegasnya.
Menurut Lolly partisipasi pemuda dalam Pemilu 2024 dapat diwujudkan melalui pendidikan kepada pemilih, melakukan pemantauan isu-isu tertentu sesuai yang diharapkan kelompok tersebut, bergabung dalam komunitas digital pengawasan partisipatif bernama Jarimu Awasi Pemilu serta berkolaborasi bersama Bawaslu di tingkat lokal di seluruh jenjang mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga jajaran ad hoc.
Sejauh ini upaya dukungan Bawaslu pada pemuda di Pemilu 2024 yakni bisa mendaftarkan komunitasnya sebagai pemantau pemilu meskipun tidak berbadan hukum. Saat ini sudah ada 25 ribu kader dari pemuda. (Ina)