Free Porn
xbporn
Kamis, 22 Mei 2025
spot_img
spot_img
BerandaKesehatanAtasi DBD, Menkes Budi Launching Teknologi Wingko Semarang

Atasi DBD, Menkes Budi Launching Teknologi Wingko Semarang

Semarang-Kementerian Kesehatan meluncurkan Teknologi Wolbachia Ing Kota (Winko) Semarang sebagai bagian dari Penyelenggaraan Pilot Project Penanggulangan Dengue di 5 kota yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang. Kota semarang menjadi kota pertama yang akan memulai implementasi inovasi teknologi wolbachia ini dan nantinya akan diikuti oleh 4 kabupaten/ kota berikutnya.

“Semarang sebenarnya berada di posisi tengah pada kasus DBD terbanyak dari kelima kota tersebut, namun Semarang ini paling maju dan paling berani walikota dan timnya. Walaupun di tengah-tengah tapi lebih progresif, jadi Semarang ini menjadi kota pertama untuk Implementasi Pilot Project Wolbachia,” ungkap Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri Launching Implementasi Pilot Project Wolbachia di Semarang, Selasa (30/5/2023).

Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pemberian vaksin kepada masyarakat dan perkawinan nyamuk dengan teknologi wolbachia agar nyamuknya tidak dapat menyebarkan virus aedes aegypti.

“Masuknya virus demam berdarah dari nyamuk yang bernama aedes aegypti, yang harus dicari tahu bagaimana cara mecegahnya agar tidak digigit nyamuk, jangan hanya fokus kepada pengobatannya saja, tapi dicoba dengan pecegahannya. Pencegahan ini ada dua cara yaitu yang pertama dengan vaksinasi supaya saat di gigit kita kuat, yang kedua adalah nyamuknya kita bikin mandul dengan wolbachia. Jadi pencegahannya itu dengan vaksinasi dan wolbachia, wolbachia juga sudah dimulai pada tahun 2011,” lanjut Budi.

Efektivitas wolbachia telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan filantropi yayasan Tahija. Penelitian dilakukan melaui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti berwolbachia dalam skala terbatas (2011-2015).

Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia. Jika aedes aegypti jantan berwolbachia kawin dengan aedes aegypti betina maka virus dengue pada nyamuk betina akan terblok. Selain itu, jika yang berwolbachia itu nyamuk betina kawin dengan nyamuk jantan yang tidak berwolbachia maka seluruh telurnya akan mengandung wolbachia.

“Saya berharap, teman-teman mesti sabar, ini proses penyebaran nyamuknya 6 bulan, karena mengkawinkan nyamuk, 2-4 bulan lagi mulai berdampak, diharapkan dalam satu tahun jumlah populasi nyamuk wolbachianya sudah sampai 80% dari populasi nyamuk aedes aegypti yang ada di Semarang. Teman-teman Semarang rajin berdoa biar nyamuknya cepat berganda dan bisa segera menyebarkan nyamuk-nyamuk wolbachia,” tandas Budi. (Ina)

 

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU