Makassar-Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkumham Sulsel) mengikuti Sosialisasi Internalisasi Reformasi Kultural dan Struktural di Aula Bhineka Tunggal Ika Kanwil Sulsel, Rabu (27/12/2023).
Sosialisasi ini disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Pengelolaan Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara dan Keamanan, Dr. Surianto.
Dalam paparannya, Surianto menjabarkan makna reformasi struktural dan kultural. “Reformasi Struktural Memiliki makna bervariasi tergantung pada konteksnya, tetapi secara umum, itu melibatkan perubahan mendasar yang bertujuan untuk memperbaiki, meningkatkan, dan memodernisasi sistem atau entitas yang ada,” ungkapnya.
Sedangkan, Reformasi Kultural adalah mengacu pada usaha sadar dan terencana untuk mengubah nilai-nilai, norma-norma, sikap, perilaku, dan pola pikir yang ada dalam suatu organisasi.
“Reformasi Struktural bertujuan untuk mengubah atau meningkatkan struktur dasar suatu sistem, organisasi, atau masyarakat dengan tujuan meningkatkan efisiensi, transparansi, keadilan, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Reformasi semacam ini biasanya bertujuan untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul akibat ketidaksempurnaan atau ketidaksesuaian dalam struktur yang ada,” jelas Surianto.
Sedangkan, Reformasi Kultural kata Surianto bertujuan untuk mencapai perubahan dalam sikap, perilaku, struktur, dan sistem dalam organisasi, sehingga dapat lebih baik beradaptasi dengan tuntutan lingkungan yang terus berubah, meningkatkan kinerja, dan mencapai tujuan yang diinginkan.
“Sasaran dari reformasi tersebut untuk menyederhanakan struktural organisasi, meningkatkan profesionalisme ASN, dan Mengembangkan Budaya Kerja yang berorientasi pada hasil serta dapat mengubah pola pikir dan budaya kerja,” papar Surianto
Sosialisasi ini turut diikuti seluruh Pegawai Kanwil Kemenkumham Sulsel termasuk pejabat administrator, pengawas, fungsional dan pelaksana. (Sal)
