Jakarta-Pemerintah berencana melakukan vaksin anak di Indonesia mulai 2022 di kabupaten atau kota yang telah mencapai target dosis 1 lebih dari 70 persen total sasaran. Juga lebih dari 60 persen populasi lanjut usia.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, untuk vaksinasi anak pada 2022 memerlukan perencanaan pengadaan baru untuk memenuhi kebutuhan 58,7 juta total dosis vaksin.
”Kita sudah persiapkan (vaksinasi anak) di anggaran tahun depan (2022) karena ada 26,4 juta anak usia 6-11 tahun sehingga dibutuhkan 58,7 juta dosis karena dua kali suntikan,” ujar Menkes Budi Gunawan Sadikin, melansir dari laman Kemkes.go.id, Rabu (10/11/2021).
Menkes menambahkan, bercermin dari negara lain yang sudah melakukan vaksinasi pada anak berusia di bawah 12 tahun. Menurutnya, saat cakupan vaksinasi lengkap di negara tersebut sudah mencapai sekitar 60 persen.
Uni Emirat Arab misalnya, melakukan vaksinasi anak dengan vaksin Sinopharm setelah cakupan vaksinasi lengkap di negaranya mencapai 70,5 persen. Begitu juga dengan Chile gencar melakukan vaksinasi anak dengan Sinovac setelah 71,8 persen populasinya vaksinasi lengkap.
Sedangkan, di Kamboja melakukan vaksinasi anak saat cakupan vaksinasi lengkapnya sudah mencapai 60 persen dan China di angka 70,8 persen.
Sejauh ini ada 3 jenis vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat. Atau emergency use of authorization di luar negeri. Yaitu di antaranya adalah Sinovac, Sinopharmm dan Pfizer. Yakni dengan kondisi dan pengemasan berbeda dari setiap jenisnya.
Selain mempersiapkan anggaran, Kemenkes sebagai otoritas pembuat kebijakan terus melakukan mapping berbagai persiapan vaksinasi anak. Antara lain ketersediaan stok vaksin, data anak, dan menjalin koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait.
Kemenkes dalam pelaksanaannya akan bekerja sama dengan pihak sekolah dan fasilitas Kesehatan. (Marstinus)
