Free Porn
xbporn
Sabtu, 7 Juni 2025
spot_img
spot_img
BerandaBeritaPidato Kenegaraan Jokowi di Penghujung Masa Jabatan, Mulai dari Permintaan Maaf Hingga...

Pidato Kenegaraan Jokowi di Penghujung Masa Jabatan, Mulai dari Permintaan Maaf Hingga Sampaikan Pencapaian Selama 10 Tahun

Jakarta-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Pidato ini menjadi momen terakhir Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan setelah menjabat selama dua periode sejak 2014.

Dalam pidato tersebut, Jokowi secara terbuka meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. “Sepuluh tahun bukanlah waktu yang cukup panjang untuk mengurai semua permasalahan bangsa. Saya sangat menyadari bahwa sebagai pribadi yang jauh dari kata sempurna, sangat mungkin ada yang luput dari pandangan saya,” ujar Jokowi di hadapan para anggota dewan dan undangan yang hadir.

Dia meminta maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, harapan yang belum terwujud, dan cita-cita yang belum tergapai.

Selain menyampaikan permintaan maaf, Jokowi juga memamerkan berbagai pencapaian penting yang berhasil diwujudkan selama masa pemerintahannya. Di bidang infrastruktur, ia menyebut pembangunan 2.700 kilometer jalan tol, 366 ribu kilometer jalan desa, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan yang telah berhasil direalisasikan. Menurut Jokowi, pencapaian ini berdampak signifikan pada penurunan biaya logistik dari 24 persen menjadi 14 persen pada tahun 2023 dan peningkatan daya saing Indonesia dari peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024.

Di tengah pandemi COVID-19, Indonesia tetap mampu menjaga stabilitas ekonomi dengan pertumbuhan sekitar 5 persen, sementara banyak negara mengalami kontraksi. Wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku bahkan mencatat pertumbuhan di atas 6 persen, dengan Maluku Utara mencapai lebih dari 20 persen. Jokowi menekankan bahwa Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat dan terus tumbuh.

Di bidang sosial, pencapaian pemerintahnya termasuk penurunan angka kemiskinan ekstrem dari 6,1 persen menjadi 0,8 persen pada tahun 2024 dan pengurangan angka stunting dari 37 persen menjadi 21,5 persen pada tahun 2023. Tingkat pengangguran juga berhasil ditekan menjadi 4,8 persen di tahun 2024.

Presiden juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produktivitas melalui hilirisasi industri. Nikel, bauksit, dan tembaga kini diolah di dalam negeri, yang telah membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara lebih dari Rp158 triliun selama delapan tahun terakhir. “Kita ingin kekayaan yang ada di negeri ini, anugerah Allah SWT untuk negeri ini, dapat dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat,” ungkapnya.

Jokowi juga mencatat kemajuan di sektor hukum dan teknologi, termasuk penerapan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru, serta peningkatan digitalisasi melalui INA Digital dan perluasan cakupan internet hingga 79 persen di tahun 2024.

Pidato ini mengakhiri satu dekade kepemimpinan Jokowi, yang mengakui bahwa hasil yang dicapai belum sepenuhnya memenuhi harapan seluruh rakyat. Namun, ia tetap optimis bahwa dengan persatuan dan kerja sama, Indonesia akan mampu melompat lebih jauh menuju cita-cita besar sebagai negara yang kuat dan berdaulat.

Jokowi juga akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Presiden terpilih, Jendral TNI (Purn.) Prabowo Subianto, yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang. Jokowi berharap agar fondasi yang telah dibangun selama masa pemerintahannya dapat menjadi titik tolak menuju Indonesia Emas 2045.

“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto pada pemerintahan periode mendatang,” ujarnya.

“Saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045,” pungkasnya. (Sal)

spot_img
- Advertisment -spot_img

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU