Bandung-Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Barat memperingati Hari Lahir Pancasila tahun 2024 dengan mengadakan upacara di dua lokasi berbeda, Sabtu (1/6/2024).
Upacara pertama dilaksanakan di Kantor Wilayah Kemenkumham Jabar dan diikuti oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Robianto sebagai Pelaksana Harian Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jabar, yang juga bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Hadir pula Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama Dewa Putu Gede, Kepala Divisi Keimigrasian Yayan Indriana, Kepala Divisi Administrasi Itun Wardatul Hamro, dan seluruh pegawai Kantor Wilayah Kemenkumham Jabar.
Sementara itu, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Andi Taletting Langi bersama Kepala Bidang Hukum dan Kasubbid Luhbankum JDIH melaksanakan upacara di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM.
Dalam amanat yang dibacakan oleh Inspektur Upacara, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Yudian Wahyudi, menyampaikan, peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2024 ini mengambil tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”.
“Tema ini mengandung makna bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri, dan berdaulat,” katanya.
Disebutkannya, keberadaan Pancasila merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia. Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi inklusivitas, toleransi, dan gotong royong.
“Keberagaman yang ada merupakan berkat yang dirajut dalam identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika,” imbuhnya.
Yudi mengajak seluruh komponen bangsa untuk bahu membahu membumikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagai meja statis, Pancasila terbukti mampu mempersatukan kita dalam menghadapi berbagai tantangan dan ujian sejarah. Sedangkan sebagai bintang penuntun (leitstar dinamis), Pancasila membawa Indonesia menuju kemajuan dan kemakmuran di era globalisasi teknologi dan informasi saat ini.
Pancasila diharapkan menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan. Pesatnya kemajuan teknologi informasi, yang ditandai dengan masifnya penggunaan teknologi dan ponsel pintar (smartphone) dalam mengakses informasi melalui beragam media, harus dimanfaatkan secara bijaksana untuk menyebarkan konten-konten dan narasi positif yang mencerminkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dengan semangat Pancasila yang kuat, seluruh tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia akan dapat diatasi. Terlebih, di tengah krisis global yang terjadi, Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik. Keberhasilan tersebut tentu merupakan hasil gotong royong seluruh anak bangsa dengan ideologi Pancasila sebagai fondasi dasarnya. Kita juga patut bersyukur dan bangga bahwa bangsa Indonesia telah terbukti menjadi bangsa yang dewasa dalam berdemokrasi, berbangsa, dan bernegara. Kita harus bersyukur dan berbangga telah melewati Pemilihan Umum yang demokratis secara aman dan damai demi tegaknya kedaulatan rakyat, konstitusi serta persatuan dan kesatuan bangsa.
Kita harus bekerja sama dan berkolaborasi menjaga kerukunan dan keutuhan sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila. Semoga peringatan Hari Lahir Pancasila ini dapat memompa semangat kita semua untuk terus mengamalkan Pancasila demi Indonesia yang maju, adil, makmur, dan berwibawa di kancah dunia. (Sal)