Jakarta – Mengomentari permasalahan pekerja migran Indonesia (PMI), Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menekankan pentingnya kolaborasi banyak pihak. Salah satunya dalah dengan aktivis yang menurutnya memliki pengetahuan tentang permasalahan PMI di negara-negara tempat bekerja.
Hal itu disampaikannya dalam debat pemungkas Pilpres 2024 bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi.
“Harus dilibatkan para aktivis pekerja migran, mereka yang tahu lubang-lubang masalah di dalam melindungi pekerja migran,” kata Anies dalam debat kelima calon presiden Pemilu 2024 d di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Anies mengakui sejauh ini pemerintah memang melindungi PMI sejak sebelum keberangkatan hingga para pekerja sampai di negara tujuan. Namun birokrasinya terlalui rumit dan menyulitkan para PMI.
“Dengan kewenangan yang dimiliki negara dan pengetahuan yang dimiliki aktivis, kita bisa eksekusi untuk melindungi dan memastikan PMI bisa hidup dan bekerja dengan tenang di sana,” ujarnya.
Tidak jauh berbeda, untuk permasalahan kesehatan, Anies pun menilai harus ada sinergi lintas sektoral agar solusinya promotif, preventif, dan kuratif.
“Jadi urusan kesehatan seakan menjadi urusan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan saja, padahal salah satu masalah utama kesehatan banyak disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Lintas sektoral supaya dana itu bukan hanya pada Dinas Kesehatan. Tapi pada semua bidang yang terkait promotif dan preventif,” pungkas Anies. (Ina)