Bali-Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI menggelar Festival Karya Cipta Anak Negeri di Ardha Candra Werdhi Budaya Art Centre Bali, Minggu (30/10/2022).
Kegiatan yang dirangkai dengan Penutupan Tahun Hak Cipta Tahun 2022 dan Pencangan Tahun 2023 sebagai Tahun Merek ini dimeriahkan dengan pameran Karya Cipta Berbasis Kekayaan Intelektual, pagelaran fashion show, hingga kegiatan talkshow fotografi, film, seni rupa, puisi dan sastra.
Festival ini juga diikuti seluruh Kanwil Kemenkumham se-Indonesia. Hadir dari Sumut, Kepala Kantor Wilayah Kanwil Kemenkumham Sumut Imam Suyudi beserta Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Alex Cosmas Pinem, Kepala Bidang Pelayanan Hukum Yulius Manurung, Kasubbid Pelayanan KI Desy Angerainy dan Analis Hukum Muda Maria Novalita.
Dalam kesempatan itu, Plt. Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Razilu menyampaikan pencapaian pencatatan hak cipta dengan inovasi POHC mampu naik sampai 47 persen dibanding periode tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk 2023 yang akan dicanangkan sebagai Tahun Merek, maka DJKI telah melakukan inovasi untuk Perpanjangan Merek Otomatis yang mempercepat proses perpanjangan Merek.
Kegiatan tersebut ditutup oleh Menkumham RI Yasonna Hamonangan Laoly. Dia memberi apresiasi kepada para penggiat seni, UMKM, serta stakeholder yang memberi perhatian dan kepedulian untuk membangun kesadaran masyarakat akan arti pentingnya KI untuk dicatat atau didaftarkan sehingga pemerintah dapat memberi perlindungan hukum terhadap KI yang dihasilkan.
Dia juga memberi apresiasi kepada DJKI yang telah berhasil melaksanakan berbagai program kegiatan termasuk “Yasonna Mendengar” yang dilaksanakan di Kota Medan, Jogyakarta dan Makassar. Kegiatan tersebut mendapat respon positif dari masyarakat sebagai sarana sosialisi KI.
Pada kesempatan ini Menkumham juga melakukan Launching pencanangan 2023 sebagai tahun Hak Merek dengan tema “Membangun dan Bangga Dengan Merek Indonesia”. Diharapkan di tahun 2023 sebagai tahun merek dapat membangkitkan semangat masyarakat untuk mencintai merek dan produk dalam negeri.
Sedangkan Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan apresiasi terhadap Menkumham Yasonna H Laoly dan DJKI yang memberi perhatian luar biasa terhadap Kekayaan Intelektual di Indonesia khususnya di Provinsi Bali.
Selanjutnya kepada para kreator dan pencipta karya seni di Bali, Gubernur meminta agar setiap karya yang dihasilkan dapat dicatat maupun didaftarkan ke DJKI dan bila kesulitan dalam pembiayaan, Pemerintah Provinsi Bali siap menfasilitasi. Secara khusus Gubernur menyampaikan kesiapan Pemerintah Provinsi Bali sebagai tuan rumah pertemuan Presidensi G20 yang akan berlangsung di Bali 15 – 16 November mendatang.
Selanjutnya penyerahan penghargaan Anugrah Karya Cipta Anak Negeri yang diberikan kepada Pencipta dibidang puisi (Aan Mansyur), senitari (Arini), seni animasi (Fasya), seni patung (I Wayan Winten), seni lukis (Afandi Kusuma), seni musik dan sastra (Ayu Diah Bin Selamat), seni musik (Sundari Sukoco), Seni Film (Usmar Ismail), Duta KI di Jawa Barat (Feirman Siagian), dan penghargaan untuk stakeholder Gubernur Bali. (Sal)